Sabtu, 26 Februari 2011

CINTA DALAM BAHASA LINUX

CINTA DALAM BAHASA LINUX

Sobat, tahukah kamu bahwa aku adalah satu dari sekian banyak pengguna linux. Tahukah kamu bahwa aku juga seorang "pecinta sejati". Terkadang aku sulit membedakan, yang mana cinta yang sedang kujalani dan yang mana program linux yang sedang ku-operasikan di komputer kesayangan. Aku tidak bisa membahasakan, tapi aku bisa memaknai bahwa cinta itu bagaikan linux.

Cinta harus berani memulai
Seandainya dulu aku tidak berani memulai untuk menggunakan linux, lengkap dengan segala lika-liku ribetnya, mungkin kemampuanku hanya sebatas memahami windows yang terkesan itu-itu saja. Seandainya juga aku tidak berani menembak sidia, dan mengatakan "Aku cinta padamu" dalam segala keraguan takut ditolak, mungkin aku masih nge-jomblo hingga saat ini.

Cinta itu memberi dan menerima
Alhamdulillah, aku mendapatkan CD ubuntu linux, yang dalam bahasa windows-nya genuine tanpa membayar sepeserpun. Tidak seperti Windows yang harus ngeluarin dollar berdigit. Dan aku juga memberi kepada pengembangnya ucapan "terima kasih" yang tak terhingga pada forum online-nya. Cinta, berilah perhatian dan kasih sayang kepadanya maka kita akan mendapatkan hal yang sama.

Cinta itu adalah semangat dan gairah
Sobat, tahukah kamu, tanpa semangat dan gairah, mungkin aku tidak bisa koneksi internet pake modem Smart EvDo kesayanganku via OS Linux. Butuh tiga hari untuk ngakalin instalasinya dan yang kudapat cuma sinyal CDMA 1x. Aku harus bersemangat dan bergairah untuk dapet sinyal EvDo. Cinta, saat mendapat terpaan bosan, jengkel, jenuh, ngeselin, ngambek [hehe...gak bermaksud loh...Nyun], tanpa semangat dan gairah untuk mempertahankan hubungan, pasti akan hancur lebur dan berakhir dengan tragis.

Cinta itu adalah kepercayaan
Seorang bijak mengatakan, apalah arti sebuah hubungan cinta yang dibangun tanpa kepercayaan. Seperti halnya cinta, linux dibangun atas kepercayaan. Open source linux adalah pekerjaan bersama yang dilakukan dengan banyak orang dari seluruh dunia. Berbagai ras, suku, bahasa dan bangsa. Ada yang pernah bertemu dan banyak yang belum pernah. Tetapi mereka saling percaya dengan pekerjaan dan keahlian masing-masing.

Cinta itu harus terbuka
Cinta tanpa keterbukaan dengan pasangannya, pasti akan menimbulkan kecurigaan dan kecemburuan yang bisa mengakibatkan kehancuran nantinya. Linux juga demikian. Tidak ada istilah compatible, system file, hidden file, dan berbagai "kerahasiaan" dalam kode pembentuknya. Semua terbuka, dan asyiknya lagi kita boleh merubahnya sesuai keinginan kita tanpa melanggar "term and use" developernya.

Cinta itu selalu update
Membina hubungan cinta bukan soal mudah. Ada masalah-masalah yang kadang membuat frustasi dan menjadikan hubungan renggang. Bisa jadi hanya disebabkan masalah sepele banget. Seperti post lagu "Pelan-pelan saja by Kotak" ditambah lagi handphone sidia non-aktif, akhirnya jadi kecurigaan. Tetapi kita terus mencoba memperbaiki sehingga menjadi lebih erat dan lebih baik.

Linux juga demikian, aku mengenal istilah release early, release often sebagai bentuk usaha untuk membuat linux semakin baik lagi.

Itulah cinta dalam bahasaku, bahasa seorang "Penguin"...

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons