PERAYAAN DI DUA PERSIMPANGAN

Bulan Februari adalah bulan yang penuh cinta dan kasih. Setidaknya ada dua perayaan yang cukup menjadi buah bibir di masyarakat sekarang ini, yaitu Hari Valentine dan Maulud Nabi Muhammad SAW.

Hari Valentine (Valentine's Day)

Dirayakan pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.

Maulid Nabi Muhammad SAW

Kadang-kadang juga disebut Maulid Nabi atau Maulud saja (bahasa Arab: مولد، مولد النبي‎, mawlidun-nabī), adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah atau pada tanggal 15 Februari untuk tahun ini. Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.

Resourced dari Wikipedia

Tidak ada salahnya jika kita menganggap bahwa bulan Februari tahun ini memang sebagai bulan penuh cinta. Apapun itu, kedua perayaan diatas cukup menggambarkan nilai cinta yang seharusnya kita pupuk sebagai makhluk bertuhan. Untuk apa adanya perayaan jika selalu dilandasi dengan kebencian. Inilah yang seharusnya menjadi intisari dari apa yang seharusnya kita rayakan pada bulan Februari ini.

Pada tanggal 14 Februari sudah dikenal sebagai Hari Valentines. Tidak ada kejelasan yang "sangat begitu jelas" tentang asal usul perayaan ini. Banyak versi yang melatar belakangi perayaan tersebut. Tapi yang kita tahu, perayaan Valentine selalu identik dengan hari kasih sayang. Hari untuk "menumpahkan" cinta sampai benar-benar "tumpah" dan "berceceran" kepada orang yang dicintainya. Mall-mall pun sudah siap dengan segala pernak-pernik pink sebagai simbol valentine. Tidak hanya itu, wacana dan tulisanpun ikut meramaikan perayaan ini, baik yang mengharamkan maupun yang ikut merayakan, sampai-sampai membiaskan gaung perayaan yang satu lagi yaitu perayaan Maulud Nabi Muhammad SAW.

Jika memang karena cinta dan kasih sayang, kelahiran seorang manusia yang bernama Muhammad justru sangat menunjukkan adanya cinta kasih dari Allah SWT yang amat besar kepada makhluknya, beserta alam dan seisinya. Dengan diutusnya seorang Rasul ke muka bumi ini, menunjukkan bahwa Allah SWT tidak ingin makhluk-Nya tersesat kepada hal-hal yang tidak di ridhoi-Nya. Dalam hal ini, Allah telah menunjukkan betapa besar cinta dan kasih sayang-Nya kepada kita semua.

Aneh, tapi benar-benar nyata dan terjadi di sebagian masyarakat kita. Para "Fans" Nabi Muhammad SAW justru lebih sibuk ngurusin perayaan para "Fans" nya Santo Valentinus. Sibuk ikut merayakan valentine ataupun sibuk dengan persiapan demo dan rapat untuk menentang perayaan valentine. Sampai-sampai kita lupa untuk bersih-bersih masjid dan mempersiapkan perayaan Maulud Nabi Muhammad SAW. Lebih diperparah lagi, jika ada sebagian "Fans" Nabi Muhammad SAW yang mem-bid'ah-kan [Tidak diperbolehkan karena tidak ada tuntunannya didalam islam] perayaan Maulud Nabi.

Ini benar-benar perayaan yang berada di dua titik persimpangan. Terkadang kita ikut kepada persimpangan yang lebih banyak dilalui dan lebih populer. Padahal seharusnya itu tidak kita lakukan. Miris sebagai bangsa yang memiliki "Fans" Muhammad terbesar, justru lebih mempopulerkan dan ngurusin idola yang seharusnya tidak kita idolakan. Jika memang perayaan "kita" kurang populer, mungkin ada yang salah dari kita sendiri. Dan kewajiban kita juga untuk memperbaikinya menjadi lebih baik.

Akhirnya, semoga kita bisa menjadi lebih bijak dalam memahami semua ini!

Posted in: Maulud Nabi,Opini,Serba Serbi,Valentine