Terlepas dari rasa suka atau tidak suka, pro ataupun kontra, mendukung ataupun mendemonya, sama ataupun berbeda, disini ataupun nun jauh disana, yang jelas sosok Nurdin Khadafi adalah sosok fenomenal 2011 bagi saya.
Apapun pemberitaan terhadap dirinya, sama sekali "belum" meruntuhkan niat dan tujuannya untuk tetap bercokol di negara bola minyaknya. Justru semua pemberitaan termasuk post di blog ini, membuatnya semakin lantang berkata, "Jangankan Menpora, Amerika Serikat sama pasukan koalisinya aja gue lawan".
Nurdin Khadafi memang sosok "ngotot-man" yang tidak mau mundur dari kedudukannya sebagai pemilik ladang bola yang berlumuran minyak. Walaupun "Menpora Ame Rika" [Baca: Menpora dan Amerika] menggempurnya habis-habisan tanpa mengenal lelah dan kekurangan biaya, Nurdin Khadafi tetap PD aja.
Nurdin Khadafi beranggapan, apa yang terjadi di Mesir, Tunisia dan kekalahan Timnas 3-0 di Malaysia adalah sebagai "pemantik" saja bagi orang lain untuk menggusurnya. Tidak ada alasan lain kecuali itu.
Masih menurut Nurdin Khadafi, Menpora Ame Rika seharusnya tidak boleh ikut dalam urusan negara bola minyaknya. Walau bagaimanapun, hal itu bertentangan dengan Politik Luar Negeri maupun FIFA.
Nurdin Khadafi mungkin masih gundah dengan keadaan semacam ini. Apalagi setelah rekening tabungannya di Amerika telah di blokir, barang-barang dikantornya telah dikeluarkan dan gak boleh masuk kantor lagi. Sepertinya makin sempit saja ruang geraknya.
Tapi kalo menurut saya, Nurdin Khadafi sebaiknya mundur aja. Apa gak kasihan sama penduduk Libya dan nasib persepakbolaan Indonesia yang terus menjadi korban dalam perang sengit ini. Semoga saja..!
0 komentar:
Posting Komentar