Jika kita ibaratkan Partai Demokrat itu seperti perusahaan manajemen artis, maka Andi Nurpati dan Nazaruddin adalah artis yang sekarang sedang naik daun dari Partai Demokrat. Belum sempat album pertama meluncur kepasaran dengan mulus, sudah disusul dengan hit single kedua dari penyanyi yang berbeda, Andi Nurpati.
Andi Nurpati, mencoba eksis dengan hit single-nya bertajuk pemalsuan surat saat menjabat sebagai anggota KPU. Surat Mahkamah Institusi tersebut dipalsukan untuk untuk meloloskan caleg Partai Hanura, Dewi Yasin Limpo, ke DPR RI. Padahal, surat asli MK menyebut caleg Partai Gerindra, Mestariyani Habie, yang berhak duduk di Senayan. Memang manajemen pamor yang bagus, pintar membaca momen yang pas tuk menurunkan pamor. Kasus yang telah dilaporkan ke MK sejak Agustus 2010 itu baru sekarang mencuat lagi dan makin heboh. Pas banget dengan momen raibnya Nazaruddin ke Singapura.
Saat kasus Andi Nurpati sedang mencoba eksis saat ini, Nazaruddin masih main "sinetron sakit" di Singapura. Nazaruddin sendiri yang terlibat kasus suap di Kementrian Pemuda dan Olah Raga sepertinya akan mendapat angin segar. Paling tidak masyarakat akan sedikit lupa dengan apa yang dia lakukan., sambil terus berdoa semoga cerita tentang dirinya menguap seperti yang lalu-lalu.
Apapun itu, Andi Nurpati dan Nazaruddin adalah sosok penyumbang pamor miring untuk Partai Demokrat. Dan kita sebagai masyarakat hanya bisa berdoa agar KPK masih bisa diandalkan untuk mengusut kedua kasus ini hingga tuntas...
Happy blogging!
0 komentar:
Posting Komentar