Jumat, 13 Mei 2011

Noura Dian Hartarony | Pemeran Baru Dalam Episode Mabuk dan Joget Politisi Indonesia


Jika dunia maya mulai heboh dengan suatu masalah, apalagi menyangkut masalah pribadi politisi di republik ini, kembali kita dipaksa mikir "Kapan mereka bisa sempat mengurusi kemajuan bangsa ini?". Kehidupan politisi Indonesia, dalam hal ini adalah Anggota Dewan yang terhormat selalu diisi dengan intrik-intrik dan sensasi. Sama persis dengan kehidupan para selebriti yang berusaha mendongkrak popularitas dengan menebar sensasi ke publik agar tetap dikenang. Dan Noura Dian Hartarony adalah pemeran baru dalam episode "Joget dan Mabuk Politisi Indonesia".

Belum hilang dari ingatan kita dengan kasus DPR dan Pornografi Arifinto, pembangunan gedung baru DPR/MPR, Email fiktif komisi 8 DPR RI, beredarnya foto Ibas dan BCL yang terkesan lagi dugem di Australia, dan sekarang Noura Dian Hartarony yang "katanya" kedapatan sedang mabuk dan joget di sebuah klab malam sambil membagikan kartu nama. Apa artinya semua ini?

Sekarang ini kita hanya bisa melihat bahwa apapun isu yang merebak dan dibesar-besarkan di republik ini selalu dilandasi atas kepentingan "Joget dan Mabuk" [Baca: Pemilu] yang selalu diadakan setiap lima tahun sekali. Para politisi DPR/MPR RI sekarang ini sepertinya lagi gencar-gencarnya saling mengatur strategi dan serang menyerang, saling menjatuhkan untuk merebut perhatian rakyat. Rakyat "dipaksa" untuk "menentukan hati" sejak dini, mana yang masih layak dipertahankan dan mana yang pantasnya dibuang pada "Pesta Democrazy" mendatang.

Kita sebagai rakyat sekarang ini dianggap "ladang emas" bagi para politisi, yang mampu menentukan naik dan turunnya rating suatu partai yang ada di DPR. Jika sebelumnya Ibas yang notabene adalah Petinggi Partai Demokrat diserang dengan selebaran "Dugem" yang sengaja disebar di jalan-jalan. Sekarang Noura Dian Hartarony dari Partai Gerindra kedapatan sedang mabuk dan joget di sebuah klab malem. Gak ada yang aneh dari semua episode ini, kecuali urutan kejadian dan mulai kapan beritanya mulai menyebar.

Akhirnya, apapun yang kalian lakukan disana, kami hanya menganggapnya sebagai tontonan sinetron politik yang mengasyikkan, enak dibicarakan dan dibahas. Sayangnya alur cerita yang kalian buat gampang ketebaknya. Jadi kurang asyik dech...

Lanjutkan kreatifitasmu Dewan!

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons