Adalah Andi Arief, Staf Khusus Kepresidenan, dalam sebuah diskusi menyatakan bahwa Jakarta dan Bandung punya potensi diguncang gempa 8,7 skala ritcher. Gempa ini bersumber di wilayah Selat Sunda. Pernyataan ini serta merta mendapat reaksi dari berbagai pihak. Selain itu, kita juga diingatkan dengan gempa dan tsunami Jepang beberapa waktu lalu. Benarkah demikian?
Beberapa tanggapan seputar Potensi Gempa Jakarta 8,7 Skala Richter
- Pakar gempa ITB Sri Widyantoro membenarkan pernyataan Staf Khusus Kepresidenan, Andi Arief, yang menyebut Jakarta berpotensi digoyang gempa besar. Hanya saja potensi gempa berskala besar itu masih tersimpan di selatan Selat Sunda. Dan Jakarta akan terimbas paling parah atas potensi gempa tersebut. Adapun mengenai gempa yang akan melanda Bandung, karena adanya sesar Lembang sepanjang 20 km. Jika terjadi gempa, maka akan seperti di Yogya pada 2006.
- Ketua Tim Revisi Peta Gempa Nasional (RPGN), Profesor Masyhur Irsyam, mengatakan Jakarta relatif aman sebagai pusat atau epicentrum gempa. Sampai saat ini belum ada bukti otentik adanya sesar atau pusat gempa di Jakarta.
- Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) Provinsi DKI Jakarta, Hari Sasongko, menjamin bangunan-bangunan tinggi di atas delapan lantai yang ada di Jakarta sudah aman dari gempa lebih dari 8,7 skala Richter.
- Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo enggan mengomentari pernyataan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief tentang potensi gempa 8,7 skala Richter di Jakarta. Karena ia tidak mau menyebarkan kekhawatiran kepada masyarakat atas pernyataan tersebut.
Sumber artikel: www.tempointeraktif.com
0 komentar:
Posting Komentar