Beberapa menit lalu, saya membaca salah satu headline dari JPNN.COM yang menulis tentang tertangkapnya seorang mahasiswa tingkat empat dari sebuah perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah. Identitas dari mahasiswa itu sendiri sengaja belum dipublikasikan karena masih dibutuhkan untuk kepentingan penyelidikan. Walaupun begitu, mahasiswa terduga telah mengakui perbuatannya yang telah membajak atau meng-hack situs polri.go.id beberapa waktu lalu.
"Tadi malam jam 23.00 WIB, telah dilakukan peggeledahan di salah satu TKP. Di situ ditemukan salah seorang yang memang sudah lama didapatkan identitasnya. Tadi malam berhasil dilakukan penangkapan. Yang bersangkutan memang mengakui bahwa telah berhasil masuk, mengakses database website Polri," ujar Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam, di Mabes Polri, Selasa (7/6) siang. [jpnn.com]Semoga saja polisi bisa cepat mencari modus dibalik pembajakan ini. Walaupun secara pribadi saya mungkin lebih melihat dari sisi hikmahnya. Setidaknya mahasiswa terduga hacker tersebut telah membuka mata admin situs polri.go.id untuk lebih memperhatikan keamanan situsnya. Apalagi seperti yang ditulis pada post sebulumnya tentang domain situs polri yang kadaluwarsa. Masih syukur terduga pembajak adalah seorang mahasiswa yang mungkin motifnya hanya untuk "warning" dan uji kemampuan. Bagaimana jika yang membajak adalah seorang teroris?
Happy blogging!
0 komentar:
Posting Komentar