Awalnya artikel ini ingin menulis seputar hukum pancung yang sekarang ini sedang jadi pembicaraan pasca di pancungnya TKI Ruyati di Arab Saudi. Namun alangkah kagetnya ketika mengunjungi link hukum pancung yang ditampilkan oleh Google Insights. Halaman pertama Google diisi oleh berita foto dan video sadis yang berhubungan dengan hukum pancung.
Entahlah, apa mungkin karena hatiku yang terlalu lembut dan berperasaan...[cewek kaleee...] atau apa karena memang takut melihat foto dan video sadis orang yang terkena hukum pancung, aku langsung menutup halaman google tersebut.
Rasa mual dan merinding hingga post ini diterbitkan masih terasa. Entahlah, bagi saya pribadi saya sering bertanya-tanya, "orang dari jenis apa yang sanggup menjadi algojo hukum pancung". Mungkin perasaannya sudah mati atau memang karena telah diberi kekuatan oleh Allah SWT untuk mengemban tugas dan perintah seperti yang telah diperintahkan kepada Nabi Ibrahim 'Alaihissalam untuk menyembelih anaknya.
Akhirnya, semoga polemik seputar hukum pancung ini tidak lagi menjadikan hal-hal lain yang menjurus kepada SARA. Karena hakikat tertinggi dari suatu hukum itu sendiri adalah kebijaksanaan dan pemaafan.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari hukum pancung ini.
0 komentar:
Posting Komentar