Hingga saat ini baik pemberitaan di media televisi maupun surat kabar pemerintah masih beretorika soal kematian tragis Ruyati dipancung di Arab Saudi. Mari kita hentikan retorika dan "pembelaan diri" seputar di pancungnya Ruyati tanpa pemberitahuan sama sekali ini. Sekarang waktunya menyelamatkan dengan segala daya dan upaya terhadap 28 TKI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi.
Sebagai masyarakat kita mungkin sangat megharapkan langkah nyata pemerintah untuk menyelamatkan ke 28 TKI ini. Jika ini bisa dilakukan, setidaknya kematian Ruyati yang tidak kita ketahui ini ada sedikit hikmahnya.
Berikut nama 28 TKI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi dan sangat membutuhkan penyelamatan atas jiwa mereka dari pemerintah Indonesia;
Asal Madura
- Sulaimah
- Siti Zaenab Duhri Rupa
- Muhammad Zaini
- Dwi Mardiyah
- Nurfadilah
- Suwarni
- Hafidz Bin Kholil Sulam
- Nursiyati
- Eti Thoyib Anwar
- Yanti Irianti
- Karsih, Ruyati
- Darsem, Emi
- Nesi
- Rosita Siti
- Saadah
- Jamilah
- Satinah
- Aminah Budi
- Darmawati Tarjani
- Muhammad Niyan
- Abdul Aziz Supiyani
- Muhammad Mursyidi
- Ahmad Zizi Hatati
- Asal Kalimantan Barat
- Sulaimah
- Nurmakin Sobri
- Ahmad Fauzi
Kepada calon TKW di Arab Saudi, tanyakan kepada dirimu, Apakah sebegitu kecilnya anugerah tuhan kepada negeri Indonesia sehingga hanya untuk mencari makan saja harus sengasara, disiksa, diperkosa, diinjak-injak harkat dan martabatmu sebagai manusia?
Kepada pemerintah Indonesia, Australia saja mampu menghentikan pengiriman sapinya ke Indonesia hanya gara-gara ada indikasi cara menyembelih kita yang tidak berperikebinatangan. Mengapa kita kok sulit banget dan kelihatan sayang banget jika menghentikan pengiriman TKI ke Arab Saudi, sampe bikin istilah baru segala "pengetatan". Jangan bilang kalo TKI lebih rendah nilainya dibandingkan sapi Australia...
Alah..jadi emosi gue nulisnya..!
Baca juga sumbernya: Kompas.com
Baca juga sumbernya: Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar