Pengobatan Malinda Dee | Selamat Datang Orang Miskin Baru Pengguna Jamkesmas

Isu yang berimbang, apakah tentang Nunun buronan interpol ataukah heboh payudara Malinda Dee. Kedua-duanya akan menghabiskan biaya negara [Alhamdulillah, itu bukan uang saya]. Mulai dari penjemputan dan penangkapan Nunun hingga pengobatan payudara Malinda Dee. Kedua hal ini menjadi pertimbangan saya untuk dijadikan postingan pada blog Iskaruji dot com ini.

Tema post pun jatuh ke payudara Malinda Dee. Apa yang menarik dari cerita payudara Malinda Dee? Semua lelaki normal mungkin sudah tahu, tapi bukan itu fokus utama dari post ini. Saya lebih suka menyoroti pernyataan Kabareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Ito Sumardi yang saya kutip dari Liputan6.com yang juga kebetulan di copas oleh Yahoo.com;

"Untuk biaya pengobatan ada yang namanya Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Dananya memang ditanggung pemerintah tapi dengan standar tertentu, tidak berarti semuanya dibiayai. Kalau dia minta yang lebih dan tidak sesuai dengan Jamkesmas tentu akan menjadi tanggung jawab dari keluarga yang bersangkutan," ujar Ito.

Sungguh mulia negara ini yang begitu mengayomi dan melayani masyarakatnya dengan "baik". Sosok seorang Malinda Dee, tersangka penggelapan dana nasabah, yang punya mobil mewah bertumpuk-tumpuk seperti baju kotor di kamar saya, harus menjadi miskin semiskin-miskinnya hingga harus mendapat Jamkesmas segala. Jamkesmas itu khan jatah saya!

Jika pernyataan ini memang benar adanya, bukan hanya sekedar pernyataan karena masih bingung dana mana yang akan dikeluarkan untuk pengobatan payudara Malinda, saya, satu dari sekian juta orang miskin di Indonesia, yang tidak punya tabungan kesehatan dan hanya menggantungkan biaya pengobatan dari Jamkesmas hanya bisa berucap, "Selamat datang orang miskin baru, anda memang layak untuk mendapat Jamkesmas".

Happy blogging!

Posted in: Headline,Malinda Dee,Opini,Serba Serbi