Minggu, 12 Juni 2011

Pojok Cinta | Rasa Takut Dan Rasa Marah Terhadap Orang Yang Kita Cintai

rasa takut dan rasa marah
Adakah diantara pembaca blog ini yang tidak memiliki kedua rasa itu, takut dan marah kepada orang yang dicintai? Jika tidak ada mungkin tulisan ini agak bertentangan dengan kenyataan yang kalian rasakan.

Saat kita mencintai seseorang rasa takut akan muncul pertama kali pada saat kita akan mengungkapkan [nembak:bahasa gaul] rasa cinta itu. Rasa takut itu timbul pada saat ada pikiran karena takut di tolak. Sudah pantas atau sudah layakkah diri kita saat mengungkapkan rasa itu kepadanya.

Rasa takut ini tidak akan berakhir jika sudah terjadi suatu hubungan. Bahkan rasa takut ini kesannya semakin meningkat. Jika dulu hanya takut di tolak, maka setelah terjadinya hubungan rasa takut itu semakin kompleks. Rasa takut mengecewakan, takut ditinggalkan, takut di bohongi atau dikhianati, takut tidak bisa membahagiakan pasangan dan banyak lagi rasa takut lainnya terhadap orang yang kita cintai. Semua rasa takut ini adalah bentuk satu kesatuan yang seharusnya masing-masing pasangan bisa menerimanya dengan baik sebagai sesuatu yang saling menguatkan. Tapi jika sebaliknya, maka rasa marahlah yang akan timbul dari rasa takut itu.

Tanyakan kepada dirimu, pernakah kamu melakukan sesuatu karena takut pasanganmu ngambek dan berfikir yang bukan-bukan? Jika pernah maka apapun yang kita lakukan itu bukan atas nama cinta, suka dan sayang. Tapi lebih menuruti rasa takut itu sendiri. Hal ini tidak akan menjadi suatu masalah jika mendapat respon yang baik dari apa yang telah kita lakukan tadi. Tapi jika sebaliknya maka rasa marahlah yang akan timbul.

Rasa marah sendiri untuk setiap pribadi akan berbeda bentuknya. Sebagian orang menyukai bentuk marah yang di tunjukkan dalam bentuk diam. Terlihat dari bahasa marah yang demikian dengan sebutan "ngambek". Namun sebagian lagi lebih suka mengeluarkan marah dengan "berkata-kata" untuk melespakan rasa marahnya. Sangat fatal jika rasa marah seperti ini ditunjukkan kepada pasangan yang lebih suka dengan marah yang "diam". Dampaknya kamu akan dicap sebagai penghardik, penghina, pemarah, ngatain orang dengan kasar dan sebagainya. Lalu rasa marah seperti apakah yang kamu sukai?

Jika kamu memang tidak menginginkan salah satu dari jenis marah diatas, maka saya sarankan untuk mencari pasangan diluar dari jenis manusia. Karena selama kita masih berhubungan dengan jenis manusia sudah dipastikan pasti akan merasakan dan mengalami satu dari dua jenis rasa marah diatas.

Akhirnya, pilihlah pasanganmu sesuai dengan rasa marah yang kamu sukai!

Happy blogging!

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons