Baru-baru ini, International Agency for Research on Cancer (IARC) sebuah instansi yang berada di bawah Badan Kesehatan Dunia [WHO] mengeluarkan pendapat bahwa gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh telepon seluler atau handphone mengakibatkan peningkatan risiko glioma, sebuah bentuk kanker otak ganas. Tidak main-main, kesimpulan ini dihasilkan dari pertemuan IARC yang diikuti 31 ilmuwan dari 14 negara untuk mengkaji ratusan hasil penelitian sebelumnya yang telah dipublikasi tentang risiko kanker yang ditimbulkan oleh medan elektromagnetik.
Hal ini sangat mnegejutkan karena handphone sendiri sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup saat ini. Dan karena pemicu utamanya adalah gelombang elektromagnetik pada handphone, maka berikut kiat-kiat terhindar dari radiasi handphone yang dapat memicu kanker otak.
- Jangan pacaran via handphone, apalagi duduk disudut ruangan sambil bisik-bisik [takut omangannya di dengar orang...] yang kemungkinan sinyalnya kurang. Hal ini akan membuat tingkat gelombang radiasi semakin kuat.
- Hindari menelpon lama-lama. Bukan hanya kanker otak yang akan terjadi, "kantong keringpun" kemungkinan bisa terjadi karena nyedot pulsa.
- Pun jika terpaksa harus menelpon lama, gunakanlah headset untuk mengurangi tingkat radiasi. Juga jangan terlalu lama. Alih-alih menghindari kanker otak malah jadi budek.
- Jika headset tidak ada, penggunaan speakerphone bisa jadi alternatif, karena jarak telinga dengan pusat radiasi agak jauh. Jangan lama-lama, karena akan terkesan "norak"...hehe.
- Jadikan fitur sms sebagai andalan untuk pesan dan informasi yang tidak terlalu "urgent" [penting]. Juga jangan pake lama-lama dan kontinyu jarinya dipake ngetik sms. Kanker otak mungkin terhindar, tapi jari-jari tangan jadi "keriting".
- Jangan meletakkan handphone disamping kepala saat tidur. Lebih bagus jika dimatikan. Karena handphone tetap memproduksi radiasi selama masih ada sinyal.
Happy blogging!
0 komentar:
Posting Komentar