Selasa, 14 Juni 2011

Nyontek Massal | Berkaca Dari Kasus Nyontek Massal di SDN 2 Gadel Surabaya

Kasus nyontek massal SDN Gadel Surabaya
Setiap kali membaca berita tentang kasus nyontek massal SDN Gadel Surabaya ini selalu membuat saya geleng-geleng kepala. Bukannya skeptis, tapi jika keadaan demikian terus berlangsung dan menjadi usaha alternatif untuk meloloskan siswanya, maka 10 tahun kedepan yang notabene jamannya anak saya, tidak akan lebih baik dari sekarang ini.

Dari tahun ke tahun kasus-kasus seperti ini selalu terjadi. Tidak hanya para siswa, gurupun dibuat "parno" tentang kelulusan nasional ini. Jika pada tahun lalu, beberapa guru dan kepala sekolah terpaksa digelandang ke kantor polisi karena membocorkan soal ujian, maka pada tahun ini eskalasinya sampai ke tingkat sekolah dasar. Tidak tanggung-tanggung, nyontek massal ini dilakukan secara sistematik, bahkan harus pake gladi resik segala agar pada pelaksanaannya bisa berjalan mulus.

Anda sudah bisa membayangkan sudah betapa bejatnya cara-cara yang dilakukan yang seharusnya tidak perlu terjadi jika sistem yang telah dibuat bisa diikuti dan dijalankan dengan baik.

Kembali ke kasus nyontek massal di SDN 2 Gadel Surabaya. Kepedulian Ibu Siami, salah satu orang tua murid atas kenyataan ini justru harus di bayar mahal. Ia tidak hanya dibenci dan dicerca oleh para pendidik di sekolah tersebut, bahkan ia bisa terusir dari rumahnya sendiri karena masyarakat yang notabene orang tua murid seperti dia tidak suka atas kejujurannya melapor kegiatan nyontek massal ini.

Setali tiga uang dengan pemerintah yang dalam hal ini Kemendiknas, dalam beberapa kesempatan Mendiknas Muhammad Nuh juga hanya mengomentari secara proporsional sebatas laporan Ibu Siami dan tindakan masyarakat kepada Ibu Siami atas laporan tersebut. Sama sekali tidak menyinggung inti permasalahan sebenarnya, mengapa sampai terjadi nyontek massal.
"Bisa jadi benar ada yang curang. Tapi, karena kejadian (pelaporan) ini, yang benar jadi terbawa juga. Psikologis ini perlu dipahami juga. Itu karena persoalan ini sudah enggak jernih, sudah out of context," ujar Nuh [Kompas.com]
Jika kita terus lari dari inti masalah yang sebenarnya, maka tidak menutup kemungkinan, tahun lalu beberapa orang guru dan kepala sekolah masuk penjara karena membocorkan soal, sekarang nyontek massal, berarti tahun depan ada kemungkinan juga guru membacakan jawaban di depan kelas. Jika ada yang melapor digebukin...

Semoga saja tidak demikian adanya...Happy blogging!

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons